Sabtu, 25 Agustus 2007

Menggenjot ekspor UKM ke Singapura dengan bantuan radio

from http://kukmi.marabandung.net/index.php?option=com_content&task=view&id=30&Itemid=1

Menggenjot ekspor UKM ke Singapura dengan bantuan radio
Print E-mail
Written by Administrator
Wednesday, 06 June 2007

oleh AJIJAH -Kontributor Bisnis Indonesia-

suasana radio

Radio sebagai salah satu media massa elektronik memang memiliki beragam fungsi, sama seperti televisi. Dulu, radio digunakan sebagai alat penyebar kabar dan berita perjuangan.

Sementara kini, radio juga bisa dimanfaatkan untuk memfasilitasi pertemuan pebisnis di wilayah yang jauh melalui radio streaming.Salah stasiun radio swasta Mara FM di Jl Guntur Sari Wetan Bandung memulai Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani pada Juni 2006, Yayasan Mara melakukan program tukar informasi dan berita antara stasiun Radio Singapore International (RSI) yang berada di bawah naungan Media Corp.

Informasi dan berita paling besar yang di-sharing ke dua pihak antara lain meliputi industri pariwisata dan usaha kecil menengah (UKM), sementara itu, Singapura memberikan informasi mengenai program wisata kesehatan dan wisata dagang.

Tentu saja, yang paling menarik dari pertukaran berita tersebut makin tersebarnya berita mengenai peraturan-peraturan bagi mereka yang ingin berbisnis di Singapura. Apalagi, di Singapura sendiri terdapat organisasi yang dinakaman Indonesian Business Center (IBC) yang terdiri dari 3.500 pengusaha.

"Program ini merupakan kerjasama dua stasiun radio yang ujung-ujungnya pada bisnis," kata Chairman for Committee of Medium and Small Business Yayasan Mara, Achmad Tossin. Menurut dia, IBC ini menangkap adanya peluang-peluang yang bisa dihasilkan dari kerjasama antara Radio Mara dengan RSI, karena sebelumnya IBC mencoba melakukan bisnis dengan Indonesia.

Pada Desember 2006, IBC sempat melakukan kunjungan dan melakukan temu bisnis di Bandung. Momen ini seperti gayung bersambut, karena di Bandung ada KUKMI Jabar dengan ketua Tetty Kadi.

Kemudian, format terbaru dari kelanjutan dari program sharing berita pun dibentuk, yaitu dengan memberikan peluang kepada pengusaha kecil dan menengah yang tergabung dalam Kerukunan Usaha Kecil Menengah Indonesia (KUKMI) Jabar untuk mengembangkan pemasarannya ke Singapura.

Pada 19 Mei 2007, KUKMI memiliki misi promosi ke Singapura yang ditandai dengan ditandatanganinya MoU antara Yayasan Mara, KUKMI, serta IBC. Tossin bercerita, Duta Besar Indonesia untuk Singapura sempat meminta langsung padanya untuk dicarikan produk-produk unggulan Jabar yang bisa dipasarkan di Singapura. Kalau perlu, katanya, Kedutaan berjanji memberikan beragam kemudahan kebijakan fiskal.

Sudah ada transaksi
Upaya yang melibatkan Kerukukan Usaha Kecil Menengah Indonesia (KUKMI) Jabar ini diwujudkan dalam program streaming yaitu dialog langsung memalui fasilitas webcam dan internet yang berada di stasium Radio Mara, antara pengusaha Jabar dengan buyer di Singapura. melalui striming ini, para pengusaha di jabar bisa berkomunikasi langsung dengan para pengusaha di Singapura.

Awalnya, pengusaha Jabar ini berpromosi tentang produk produk unggulanya. setelah terjadi kesepakatan pengusaha Singapura bisa langsung bertransaksi mengenai produk yang diinginkan. Menurut Chairman Yayasan Mara Bawono Yudo ada beberapa produk yang diinginkan oleh pengusaha Singapura untuk bisa dipasarkan di negara singa ini, yaitu bidang pariwisata (termasuk produk-produk penunjang hotel), bordiran, baju muslim, batik, lukisan kaca, produk pertanian organik, serta dodol Garut.

"Sejak streaming ini dilakukan empat bulan lalu, sudah banyak transaksi yang terjadi,"katanya.

Seperti pembelian alpukat untuk mengisi pasar Singapura karena saat ini mereka tengah mengembangkan outles es teler, sekarang baru ada 10 outlet. Buyer di Singapura sangat berminat untuk mendapatkan alpukat dari Jabar, bahkan berharap Jabar menjadi pemasok tetap untuk alpukat,"katanya.

Bawono mengatakan siaran berita seputar Singapura ini mengudara setiap hari pada pukul 08.00 WIB dengan durasi mencapai 15 menit.

"Melalui program ini, kami ingin memperkenalkan Jabar khususnya Bandung kepada masyarakat di Singapura, Tentunya program ini bisa sangat bermanfaat bagi kemajuan masyarakat ke dua pihak,"ujarnya.

Karena ternyata, siaran ini ikut didengarkan pula diseluruh dunia seperti Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, Arab Saudi, dan negara-negara Eropa.

Sebagai warga Bandung, pihaknya merasa bangga bisa mengetahui lebih banyak mengenai Singapura, sementara di sisi lain Bandung pun turut dikenal pula di seluruh dunia.

Sementara itu, masyarakat bandung juga bisa mengetahui program wisata dalam bidang kesehatan (berobat) yang telah dikembangkan Singapura.

Menurut dia, aktivitas ini menjadi peluang bisni bagi Mara kalau bisa menyikapinya. Sumber daya manusia Mara, bisa menjadi penyelenggarayang menampung masyarakat Bandung yang berniat berobat ke Singapura.

Mereka juga bisa memberikan informasi tentang rumah sakit - rumah sakit rujukan bertaraf internasional, kemudahan di ariport, hingga penjemputan di singapura.

"Kalau ini bekerjasama dengan Mara, maka bisa menghasilkan uang. Untuk produk produk lainya juga, apa yang bisa diiklankan di Mara dan butuh disebarluaskan di Singapura, bisa melalui streaming ini," katanya ( bandung@bisnis.co.id

Tidak ada komentar:

Bibliography