Sabtu, 25 Agustus 2007

Keadilan Ekspor antara Produsen UKM & Pedagang Belum Harmonis

Keadilan Ekspor antara Produsen UKM & Pedagang Belum Harmonis

(12 Juni 2007)

Jakarta, 12/6/2007 (Kominfo-Newsroom) – Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Suryadharma Ali menilai sekarang ini belum terwujud keharmonisan keadilan di bidang ekspor antara produsen UKM dan trader (pedagang).

Hubungan tidak adil antara produsen UKM dan pedagang, barang yang diekspor sering bahkan kebanyakan diutang, setelah laku terjual baru barang dibayar. “Ini yang menjadi masalah, karena UKM tidak dapat melanjutkan produksi lagi,” kata Suryadharma di Jakarta, Selasa (12/6).

Bahkan yang lebih memprihatinkan lagi, harga jual pedagang jauh lebih tinggi daripada saat ia (pedagang) membeli dari produsen UKM, katanya pada wartawan usai membuka Organisasi Produktivitas Asia (APO) study meeting.

Oleh karena itu, tujuan diadakannya APO study meeting adalah untuk dilakukannya pertukaran informasi tentang peningkatan produksi barang-barang UKM dalam perdagangan internasional, sehingga produsen UKM dapat langsung melakukan ekspor sendiri, tanpa melalui pedagang lagi.

Sementara itu, Deputi Bidang Pengembangan dan Restrukturisasi Usaha Kementerian KUKM, Choirul Djamhari mengatakan, berdasarkan penelitian, volume ekspor yang didukung dari UKM baru sekitar 20,3 persen.

Hal tersebut terjadi karena UKM Indonesia kurang informasi pasar, disamping sulitnya mencari mitra dan tidak adanya referensi pasar di negara tujuan. (T.Dw/toeb/c)

Tidak ada komentar:

Bibliography