Minggu, 26 Agustus 2007

Menciptakan Image Positif Melalui Perilaku

Menciptakan Image Positif Melalui Perilaku
Imagedapat disebutkan sebagai anggapan orang terhadap sesuatu.

Bisa kepada sosok orang, lembaga atau yang lain. Proses tersebut

biasanya tercipta dari apa yang terlihat dan dirasakan seseorang terhadap suatu keadaan atau kondisi. Jika hal itu terkait dengan perusahaan maka yang muncul sebagai image tentunya apa yang dihasilkan atau apa yang terjadi pada perusahaan tersebut. Begitu juga pada PT Pertamina (Persero), sebagai perusahaan milik negara, yang idealnya menjadi perusahaan yang diharapkan dapat ikut menciptakan kesejahteraan rakyat negeri ini. Oleh karena itu tidak akan salah jika masyarakat menuntut untuk bisa menjadi perusahaan yang bermanfaat bagi kepentingan rakyat banyak. Sebagai hal yang wajar apabila masya-ra­kat berpikiran seperti itu. Tinggal bagaimana elemen yang terlibat di perusahaan itu bisa menyikapi secara arif dan proporsional.

Menciptakan image positif memang tidak mudah. Banyak hal yang perlu dilakukan untuk dapat memunculkan keadaan seperti itu, apalagi harus berhadapan dengan khalayak yang tentunya heterogen. Pola pikir dan kebutuhan yang satu tidak akan sama dengan yang lain, ini juga bisa menjadi satu permasalahan tersendiri. Untuk itu, merupakan tantangan bagi pihak manajemen PT Pertamina sekarang ini untuk mampu bersikap dan berpikir secara hete-rogen pula. Artinya di situ sebaiknya tidak semata-mata berpikir melalui kacamata bisnis, namun juga harus mampu ber­pikir secara so-sial kemasyarakatan. Bagai­mana pun, per-usahaan ini tetap merupakan perusahaan pub-lik, bukannya hanya semata-mata milik satu kelompok manajemen saja. Apapun alasannya, mengingat bahwa perusahaan ini milik negara, maka otomatis rakyat juga memiliki akses dan saham, walau bukan berbentuk finansial tetapi berbentuk moral dan kepentingan.

Manajerial merupakan kompleksitas for­-mulasi dari berbagai hal. Bisa knowledge, attitude atau mentalitas orang per orang yang terlibat. Dan jika itu semua diwujudkan dengan imple-mentasi pengelolaan yang baik, maka yang akan muncul tentunya suatu bentuk perilaku/ behavior, yaitu perilaku manajerial. Perilaku yang baik dalam mengelola suatu perusahaan, apalagi milik negara, merupakan hal paling penting untuk dilaksanakan. Untuk itu yang menjadi pertanyaan, sudahkah elemen yang terlibat juga memikirkan tentang perilaku, bukannya hanya skill dan knowledge semata.

Image dan perilaku, sepertinya memang akan selalu berdekatan, yang akan selalu me­-miliki korelasi. Image muncul, positif atau ne-gatif, itu bisa karena perilaku yang tampak terlihat di mata khalayak. Sebagai perusahaan public service, semua yang terjadi di dalam per­u­-sahaan akan sangat mudah dilihat dan dirasa-kan masyarakat. Oleh karena itu, elemen yang terlibat di PT Pertamina (Persero) se-baiknya jangan merasa tidak terawasi publik. Percayalah, apa yang terjadi dan dilakukan oleh perusahaan ini akan selalu dilihat dan dirasakan khalayak, terutama perilaku yang diperlihatkan oleh SDM-nya. Untuk generasi penerus di perusahaan itu juga harus dapat ber-pikir tentang sejarah berdirinya Per-tamina.

Apabila pihak manajemen PT Per-tamina mempunyai keinginan positif untuk dapat menciptakan opini publik yang baik atau image positif dari ma-syarakat, tentunya yang perlu dipriori-taskan adalah perilaku manajerialnya secara korporat kemudian ditambah dengan mental serta perilaku orang per orang dari seluruh jajaran SDM yang ada pada perusahaan ini. Jika hal itu tidak bisa terpenuhi de-ngan baik, maka jangan berharap terlalu banyak untuk dapat menciptakan image positif di mata publik.

Nah, sekarang apa nilai po-sitif atau hubungan antara image publik dengan kinerja perusahaan? Adakah penga-ruhnya? Sangat banyak, karena publik di sini tidaklah hanya semata-mata masyarakat di negeri ini, tetapi juga masyarakat internasional. Dan jika lantas kembali kepada Visi dan Misi yang pernah dicanangkan pada awal peralihan menjadi persero yang salah satunya menjadi perusahaan kelas dunia, kemudian menjadi perusahan yang ter-pandang. Lantas apa yang harus dilakukan? Tidakkah perilaku itu yang bisa ikut men-dukung keinginan? Jangan salah bahwa perilaku manajemen juga termasuk di dalamnya kebijakan yang diambil oleh korporasi perusahaan. Jadi tidak hanya sebatas sikap mental semata.

Untuk urusan image, sebenarnya bisa diperoleh dari kinerja yang didukung oleh perilaku manajemen yang tentunya juga harus bagus dan postif. Untuk sebuah perusahaan yang dimiliki negara, yang jelas masyarakat juga ikut memilikinya. Jika dapat meningkatkan kinerja yang baik, yang langsung bisa dirasakan masyarakat, dijamin hal itu bisa menciptakan image yang tentunya juga tidak akan buruk, itu saja.

Jika kita menengok komunikasi mana-jemen yang memiliki implikasi sangat luas terhadap kinerja para pekerjanya, apa yang dilakukan di lingkungan internal merupa-kan proses komunikasi dalam konteks manajerial yang tidak kalah pentingnya untuk dicermati dan dipahami. Sekali lagi, tidak hanya sekedar knowledge atau skill yang perlu diperhaikan tetapi komunikasi mana-jemen dalam perusahan pun sangat perlu diprioritaskan. Knowledge dan skill tinggi yang tidak disertai dengan komunikasi manajemen yang baik bisa menjadi ham-batan dalam proses manajerial.

Sekedar mengingatkan bahwa meng-inginkan image yang baik di mata masyara-kat, kinerja dan perilaku Pertamina harus lebih ditingkatkan. Hal yang buruk di masa lalu dapat saja diperbaiki generasi penerus melalui perubahan sikap manajerial yang baik. Tidak harus dengan menghilangkan nilai sejarah, yang bukan tidak mungkin memiliki makna historis kebangsaan yang dalam. (Djoko Soemantri - Pamulang - Tangerang)

Ditulis oleh DIVISI KOMUNIKASI

Tidak ada komentar:

Bibliography