Minggu, 26 Agustus 2007

Pemenang 2006 Indonesian MAKE Award

Pemenang 2006 Indonesian MAKE Award

10 (sepuluh) organisasi berbasis pengetahuan di Indonesia berhasil meraih 2006 Indonesian MAKE Award. Secara abjad, ke sepuluh organisasi tersebut adalah:



PEMENANG 2006 INDONESIAN MAKE AWARD

01.Anugerah Argon Medica

02.Astra International *

03.Bank Danamon

04.Bank Indonesia

05.Bank Niaga*

06.Excelcomindo Pratama

07.Kelompok Kompas-Gramedia

08.Medco E&P Indonesia

09.Unilever Indonesia*

10.Wijaya Karya



Note: (*) 3 Organisasi dengan skor tertinggi yang mewakili Indonesia sebagai finalis 2006 Asian MAKE Award

Profile 10 (sepuluh) Pemenang 2006 Indonesian MAKE Award


Anugrah Argon Medica

Sebagai pemain penting dalam bidang jasa distribusi farmasi dan healthcare products, PT Anugrah Argon Medica (AAM) mencanangkan misi, visi, nilai-nilai dan ingin agar seluruh warganya menjiwai dan mengimplementasikan misi-visi-nilai itu. Untuk memastikan bahwa budaya perusahaan dapat berjalan, sesuai visi-misi-nilai, maka dua departemen diberi tugas untuk mengeksekusi dan memonitornya, yaitu Operation Development (Business Development) dan Organization Development.

Pelanggan menjadi perhatian AAM, utamanya dalam hal pengembangan produk dan pelayanan AAM bagi mereka. Survei dilakukan kepada apotik, rumah sakit, toko obat yang memilih AAM sebagai distributor mereka. Dari survei itu diketahui apa yang diinginkan mereka. Salah satu tindak lanjut dari hasil temuan survei adalah program pelatihan untuk para salespeople kounter apotik karena banyak di antara mereka yang belum menguasai cara penataan display yang baik, kemampuan yang kurang dalam memberikan informasi produk.

Guna memfasilitasi information sharing, baik internal kantor pusat Jakarta dan kantor cabang di seluruh Indonesia maupun dengan principal terkait, AAM menerapkan informasi channel management yang bernama Infostep. Infostep terdiri atas InfoFlash (layanan informasi berbasis SMS), InfoMail (layanan informasi berbasis email), InfoLink (layanan informasi berbasis internet), InforCube (layanan solusi berbasis business intelligence system), dan InfoBiz (layanan laporan dan analisa).

Astra International

PT Astra International, Tbk, yang bergerak di enam bidang usaha yang berbeda memiliki lebih dari 118.000 orang karyawan. Untuk menyamakan cara pandang dan mengikat komitmen seluruh pimpinan dan karyawan itu, sebuah kerangka dirancang yang diberi nama InnovAstra. InnovAstra adalah kerangka yang menggerakkan (virtual reactor) dan katalis dalam melembagakan inovasi yang sistematik yang mengarah pada performa Astra yang prima.

InnovAstra, yang bermula dari Sistem Astra Total Quality Control (ATQC) di awal 1980an, adalah upaya untuk melembagakan proses penyerapan pengetahuan yang tersebar di berbagai perusahaan afiliasi. Aktivitas-aktivitas yang dikembangkan termasuk antara lain pelatihan-pelatihan di kelas, Quality Committees, dan Astra Quality Convention (AQC).

Pada tahun 2000, Sistem ATQC dikembangkan menjadi Astra Management System (AMS) dengan memasukkan semangat (spirit) inovasi. AMS dengan semangat inovasi itu diwujudkan dalam sebuah gerakan bernama I4P (dibaca “I for P”) yang merupakan kepanjangan dari Increase the Improvement & Innovation Initiatives for Productivity.

Selanjutnya, I4P diimplementasikan ke dalam tiga inisiatif besar, yaitu:
· Quality Improvement/Innovation Team (QIT) Competition
· Visualization of the Improvement Projects (QIT Exhibition)
· Knowledge Sharing Sessions for/from Internal & External (InnovAstra Seminar)

Seluruh proses inovasi yang bertujuan meningkatkan produktivitas, pangsa pasar, laba, dan daya saing, dimulai dari visi dan kepemimpinan AI, dalam strategi-strategi yang menunjang (antara lain Astra HRM, Astra Award, AMS), dan konsep learning organization termasuk knowledge management.

Bank Danamon

PT Bank Danamon Indonesia, Tbk, mempunyai misi menjadi lembaga keuangan utama dengan kehadiran di pasar secara significant. Selain itu, misi lain adalah menjadi organisasi yang customer-centric yang melayani nasabah di segala segmen sesuai dengan unique value proposition masing-masing produk/jasa. Untuk misi ini, teknologi berkelas-dunia menjadi pendukung. Di samping itu, Bank Danamon beraspirasi menjadi employer of choice, baik dilihat dari masyarakat maupun dilihat dari karyawan menurut aspek citra, peluang untuk berkarir, dan lingkungan kerja yang nyaman.

Pengembangan knowledge workers dilaksanakan seiring dengan pengembangan SDM secara keseluruhan. Berbagai program dijalankan untuk maksud knowledge acquisition dan knowledge enhancement, berupa pelatihan kelas, pertemuan-pertemuan, dan sharing sessions.

Termasuk pula dalam pengembangan SDM adalah internalisasi nilai-nilai perusahaan (Caring, Honesty, Passion to excel, Teamwork, Discipline, dan Professionalism) dalam diri karyawan yang dilakukan seoptimal mungkin. Bahkan Bank Danamon memasukkan pengukuran aspek corporate values itu dalam performance appraisal.

Strategi Bank Danamon dalam menciptakan inovasi didorong oleh sebuah pendekatan kombinasi pendayagunaan tenaga ahli internal dan tenaga ahli internasional yang ada dalam Bank Danamon. Karyawan didorong belajar best practices dari tenaga internasional tersebut


Bank Indonesia

Dengan memiliki satuan kerja yang lebih dari 60 unit (termasuk kantor cabang), Bank Indonesia memiliki Visi, Misi, dan Sasaran Strategis yang pada tahun 2003 disusun kembali dalam Forum Strategis Dewan Gubernur untuk periode 2003- 2008. Penjabaran selanjutnya adalah berupa Sistem Perencanaan Anggaran dan Manajemen Kinerja yang mengadopsi mekanisme Balanced Scorecard dan yang berorientasi pada pengetahuan.

Sejak tahun 2003, Unit Khusus Manajemen Informasi/UKMI mendapat tugas menggerakkan transformasi BI menjadi sebuah organisasi berbasis pengetahuan. UKMI menyiapkan perangkat yang diperlukan termasuk program kerja dan organisasinya. Para Mitra Perubahan (change agents) diangkat dan secara bersama mereka bergabung ke dalam sebuah tim, yaitu Tim OBP (Organisasi Berbasis Pengetahuan).

Berbagai inisiatif dilaksanakan untuk mengimplementasikan, seperti contoh Indikator Kinerja Utama (IKU) Generik “Knowledge Sharing (K-Sharing)” yang didukung dengan Lynx system. Ini adalah sebuah sistem yang didesain secara in-house untuk pemenuhan kebutuhan pembelajaran organisasi dan pegawai. Contoh-contoh lainnya adalah: karyawan dipacu untuk berkreativitas untuk inovasi dalam bidang tugasnya dengan disediakan lomba karya tulis Information Management Innovation (IMOVATION); perkuatan knowledge repository, yaitu dilakukannya program “Begawanship” (kodifikasi pengetahuan para pegawai yang akan pensiun ke dalam tulisan atau audio-visual); dan lain-lain.


Bank Niaga

Dengan misi menjadi bank ritel terkemuka dan visi 2007 menjadi satu dari lima bank terbesar di Indonesia, PT Bank Niaga, Tbk, menganggap penting peran organiasi sebagai enabler untuk meningkatkan kapabilitas organisasi dan karyawan yang berkompeten dan fokus dalam bidangnya.

Bank Niaga merumuskan visi SDM yang di dalamnya mencakup pengembangan kapabilitas karyawan dengan ungkapan: “Membangun budaya dan kemampuan organisasi dalam mencapai produktifitas dan sasaran bisnis, dengan memfokuskan diri pada penghargaan atas etika dan integritas, menumbuhkan iklim kerja yang positif dan membangun perusahaan yang berpengetahuan.”

Untuk mewujudkan peran enabler, salah satu langkah penting yang diambil adalah pembenahan organisasi, termasuk divisi yang terkait pembelajaran, yaitu Learning Management Group (LMG). Cakupan dan tanggung jawab LMG meningkat agar dapat lebih fokus dalam pengembangan program dan inisiatif pembelajaran. Karena itu, jika LMG sebelumnya berada di bawah Human Resource Group, maka kini status LMG ditingkatkan dan sejajar dengan HR Group. Keputusan yang bertalian dengan people development kini terpusat di LMG.

Pengembangan SDM diatur dalam kebijakan perusahaan yang antara lain mewajibkan bagi pimpinan untuk menyempatkan mengajar bagi subordinate sedikitnya 40 jam dalam setahun, mempromosikan jabatan senior pada mereka yang mampu menyiapkan suksesi, dan lain-lain. Bank Niaga tidak lupa memberi penghargaan bagi para instruktur terbaik, senior executive yang selalu berpartisipasi dalam kegiatan pelatihan, pembelajaran, benchmarking.

Excelcomindo Pratama

PT Excecomindo Pratama, Tbk, (XL) mempunyai misi memberikan yang terbaik bagi pelanggan ritel/individu dan korporasi dengan melakukan konvergensi di bidang ICT (Information, Computer, Telecommunication). Aga konvergensi itu sukses, XL melakukan berinvestasi pada pembangunan jaringan dan pada pengembangan SDM dalam jumlah yang relatif besar.

XL telah mengembangkan model kompetensi yang disesuaikan dengan job requirement, yang selalu dikaji-ulang secara periodik untuk menyesuaikan dengan perkembangan teknologi terkini. Program pengembangan para pemimpin dan staf dirancang dalam berbagai bentuk dan dengan dana yang besar.

Untuk mengelola intellectual capital mereka, XL menerapkan Balanced Scorecard. XL memiliki berbagai CoP (Communities of Practice) yang berfungsi menjadi pelengkap atas program pelatihan yang mereka, mulai dari toast master, after training sharing, book sharing, video review, hingga dalam bentuk virtual melalui portal internal. Di luar itu, mereka juga memiliki knowledge explore dengan mengundang pembicara ahli eksternal sesuai kebutuhan dan minat mereka. Budaya pembelajaran ditumbuhkan dengan mengadopsi motto learning is everybody’s business.

Untuk melindungi organizational knowledge, langkah yang diambil adalah melakukan pendekatan ETOM (Enhanced Telecom Operations Map) yaitu suatu framework proses bisnis di industri penyedia layanan telekomunikasi informatika.


Kelompok Kompas-Gramedia (KKG)

Dengan keragaman usaha yang dijalankan KKG, kelompok ini mempunyai misi yang berbunyi: “KKG bergerak di bidang media informasi yang mencerahkan kehidupan bangsa, dan di bidang industri, perdagangan dan jasa yang dijalankan dengan etika usaha bersih, profesional serta bertanggungjawab sosial.”

Dalam mengembangkan karyawannya, KKG melakukan berbagai inisiatif, salah satu contohnya adalah pendelegasian wwewenang kepada karyawan atau pimpinan junior untuk memahami sekaligus mengalami bidang tanggungjawab karyawan senior atau pimpinan senior. Sementara, secara organisasi dalam konteks learning organization, KKG biasa melakukan benchmarking pada perusahaan-perusahaan lain dari berbagai industri. Perusahaan-perusahaan itu antara lain adalah PT Katsushiro Indonesia, PT Dharma Polimetal, Isuzu Motor Astra International, TRACK – Astra Rent A-Car, PT Wijaya Karya, AMDI-Astra International, dan PT Telekomunikasi Indonesia.

Salah satu jasa/service KKG, khususnya oleh Kompas, yang amat tampak bagi masyarakat adalah sumbangan pemikiran bagi permasalahan bangsa di bidang ekonomi, politik, sosial, dan budaya. Sumbangan pemikiran dihasilkan oleh para ahli setiap tiga bulan sekali, melalui
Panel Diskusi Ahli (dalam bidang-bidang ekonomi, politik, sosial, budaya). Apa yang dilaksanakan Kompas ini adalah upaya mereka mengantarkan nilai (delivering value) kepada masyarakat berdasarkan pengetahuan tentang masyarakat sebagai salah satu stakeholder-nya karena jumlah panelis bisa mencapai lebih dari 30 orang. Pemandu Panel Diskusi itupun adalah orang-orang ahli.


Medco E&P Indonesia

Visi PT Medco E&P Indonesia (MEPI) adalah “to search for and develop energy sources innovatively and to increase stake-holder’s value in accordance with the highest ethical and environmental standards.” Untuk bisa mencapai visi itu, diperlukan antara lain sumberdaya manusia yang berpengetahuan yang dikembangkan dari dalam. Selain dari dalam, MEPI yang melakukan tambahan intellectual capital dengan bergabungnya tenaga - tenaga kerja Stanvac yang berpengalaman dan berpengetahuan. Hal itu terjadi karena adanya akuisisi lapangan tua Stanvac di Sumatra Selatan tahun 1992 yang memiliki tenaga berpengetahuan di bidang pertambangan.

Strategi KM untuk menunjang pencapaian misi dan visi perusahaan telah dirancang mulai dari penetapan sasaran KM. Kemudian berlanjut pada penyelarasan KM dengan sasaran bisnis, penyusunan tatanan penyempurnaan KM, pengembangan organisasi KM dan peta, pelaksanaan CoP. Lalu, bersambung pada pembuatan dan pengelolaan K-System atas dokument inisiatif KM, isi KM, dan SME, penetapan standar pengukuran performance, pengukuran implementasi KM. Akhirnya ditutup dengan pemantauan seluruh proses.

Komitmen Manajemen MEPI pada pengembangan karyawan diwujudkan dalam penyelenggaraan berbagai program, antara lain communities of practice (CoP), program mentoring, program Graduate Engineering Training, Petroleum Engineering Development Program, maupun dalam aplikasi e-learning. CoP diadakan oleh para karyawan masing-masing bidang, baik di kalangan surface engineers, kelompok explorationists, kelompok petroleum engineers, maupun dari kelompok SDM. Selain itu, para engineers di Tarakan, Sanga Sanga, Lirik, Kaji, Soka, dan lain-lain lokasi juga melakukan CoP.

Selain pengembangan karyawan, MEPI juga melakukan upaya penciptaan pengetahuan organisasi, termasuk inovasi, melalui penciptaan lingkungan budaya perusahaan berpengetahuan. Contoh studi dan sistem yang diterapkan dalam rangka penciptaan pengetahuan organisasi itu antara lain dalam penerapan Basin study, horizontal drilling, enhanced oil recovery, reservoir simulation, automatic measurement sytem, electronic reporting, business warehouse, e-procurement.

Unilever Indonesia

Salah satu dari nilai-nilai PT Unilever Indonesia, Tbk, (ULI) adalah integrity. Ketika pimpinan mengeluarkan satu keputusan tentang penyelenggaraan suatu program, misalnya CCC (Consumer & Customer Connection), maka anggota Board of Directors akan melakukan di awal program. Selain hal ini menegaskan integritas, anggota Direksi yang melakukannya sekaligus berupaya menjadi tauladan.

Salah satu nilai lainnya dari ULI adalah sharing of joy. Corporate Learning Group memotivasi dan mempertahankan proses knowledge sharing dan pembelajaran dengan cara-cara yang menyenangkan (contohnya K-Club, movie discussion). Sharing of joy juga diwujudkan dalam rupa penyediaan gym untuk setiap site (lokasi masing-masing kantor atau pabrik) untuk mendukung tersedianya kesempatan berolahraga. Lebih dari itu, setiap karyawan boleh berolahraga pada jam kerja karena filosofi: Pimpinan memberi mereka kepercayaan sampai mereka terbukti tidak dapat menjaga kepercayaan itu. Di sini, joy dan trust berbaur.

Salah satu nilai lainnya lagi (ULI memiliki 6 nilai) berbunyi customer, consumer & community focus. Salah satu wujud dari nilai ini dapat dilihat dalam wujud pengaruh positif ULI pada masyarakat, selain pada ekonomi makro. Sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat/LSM yang berbasis di London, Oxfam, tertarik untuk mempelajari peran dan pengaruh ULI dalam perekonomian Indonesia. Hal-hal yang pelajari dan diangkat menjadi sebuah laporan adalah dalam bidang ekonomi makro, penyediaan lapangan kerja, value chain dari pasokan hingga distribusi, dan pengaruh ULI pada komunitas. Hasil laporan itu kemudian disajikan dalam sebuah forum di sebuah business school di London.


WIKA

Paradigma baru PT Wijaya Karya (WIKA) di mana salah satunya berbunyi bahwa pengetahuan dan kompetensi adalah aset andalan WIKA. Karena itu, WIKA berupaya menjadi sebuah organisasi pembelajar. Untuk itu, WIKA menetapkan beberapa program, yaitu mengembangkan engineering competencies melalui sistem inovasi, knowledge management system & operational excellence. Tidak itu saja, WIKA pun mengembangkan penerapan Competency-Based Human Asset Management System.

WIKA memiliki scorecard yang mencakup bidang people, innovation, external, internal, dan financial. Penyelenggaraan knowledge management (KM) termasuk dalam bidang innovation.

Guna mendukung pencapaian sasaran sebagai organisasi pembelajar, visi SDM WIKA dirumuskan sebagai: “Menjadi Dinamisator bagi terciptanya learning organization sesuai dengan visi perusahaan.” Para karyawan yang berprestasi dalam konteks organisasi pembelajar diberi penghargaan yang dikategorikan pada beberapa bidang. Penghargaan-penghargaan itu adalah Adi Komersial, Karya Inovasi, Knowledge Award, 5R Terbaik, Engineering Award, Adi Prestasi, Safety Award, Inspirator, Mitra Kerja Teladan, dan Adi Kualita.

Sebagai bagian dari upaya menggalakkan knowledge management, karyawan diberi kesempatan untuk aktif dalam beberapa kegiatan community of interests. Terdapat 9 areas of interest, yaitu keuangan, SDM, Corporate Secretary, procurement, quality & safety, engineering, commercial, production, dan marketing. Masing-masing memiliki satu atau lebih CoP, misalnya engineering yang memiliki 1 CoP bernama Solutor, dan commercial memiliki 3 CoP yaitu COPOT (CoP On Time), Berbagi, dan Bintang.

Tidak ada komentar:

Bibliography